Thursday, October 30, 2008

TENTANG ORANG KAYA


Suatu hari di ruang kerja saat beristirahat usai menyelesaikan kerja masing-masing, sedang asik dan rame ramenya terjadi perdebatan hangat dengan topik pembicaraan seputar orang orang kaya, baik orang kaya baru maupun orang kaya sejak dalam perut, Diawali dengan sebuah pertanyaan menggelitik : gimana sih komentar loe melihat si anu yg sekarang jd Pejabat yg setiap hari di datangi uang, bgm sih perasaan loe liat si anu yg hartanya terus nambah…. Mobilnya mewah, uangnya melimpah, rumahnya megah dan katanya dimana mana dia punya rumah, tanah, bahkan punya Sarinah….Rukayah,…Dewi…..atau apapun namanya di luar daerah sono.

Jadi ingat lagu “ Andai ku jadi orang kaya

Satu demi satu kawan-kawan mengeluarkan pendapatnya, yang namanya pendapat ya macam-macam dong,…lagian berpendapat kan sah-sah saja.

Seorang kawan berkomentar “ jika aku jd orang kaya, aku akan beli mobil mewah lebih dari satu, aku beli rumah dimana saja aku mau, mo ke Jakarta ada rumah, mo ke Surabaya ada rumah bahkan ditiap kota kalo perlu ada rumah plus mobil yg siap di bawa kemana saja….he….he kemaruk juga nih kawanku. Tapi ga papa…sah-sah saja.

Seorang yg lain menimpali lagi “ mun unda jd urang sugih napa aja kahandak pasti unda tulusakan (bhs banjar yg artinya “ kalau sy jadi orang kaya, apa saja pasti sy laksanakan”) yaaah….sama dong dg kawan yg atu.

Seorang sahabat yg lain lagi ikut menambah komentar, namun lebih bijak dan lebih santun terdengar di telinga. “ Kalau saya jadi orang kaya, saya akan berkeliling dari kampung ke kampung. Akan kulihat orang yg miskin dan papa. Jika kujumpai mereka akan kubagi uangku dengan mereka, akan kudata anak anak yg tak mampu bayar sekolah selanjutnya pendidikan mereka kutanggung sampai selesai pendidikan mereka. Buat apa mobil yg banyak, rumah yg banyak, tabungan yg banyak kalau hanya membuat aku jadi sombong dan pamer kekayaan saja….toh mobil yg banyak gak bias dipakai sekaligus dua buah, toh rumah yg banyak yg kita pakai buat tidur Cuma satu buah kamar saja,…uang yg banyak ditabungan juga tidak dapat kupegang semua. Suatu hari semuanya akan kita tinggalkan.”……wow dalam hati saya jadi merinding sendiri.

Ketika tiba giliran sy, dengan sedikit trik kualihkan komentar sy dengan sebuah pertanyaan baru “ Sekarang semua nya dah pada kasih komentar, sy pengen nanya lagi “apakah mereka yg kaya itu berbahagia?”

Jawaban baru pun kembali keluar dari celotehan kawan-kawan saya dan jawaban itu bervariasi.

“ Saya liat si anu itu kaya, tapi hubungan dg isteri sering gak harmonis” ujar seseorang

“kenapa bung?”

“ saya dengar si suami punya WIL di seberang pulau” jawabnya tangkas

Ha…ha…..ha…….”

“kalau si kaya yg satu itu lain lagi bung,…pokoknya setiap punya yg baru pasti dicerikatan kesana kemari, yg pasti orang-orang harus tau…memang ngakunya gak pamer sih …tapi yg jelas minta di dengarkan.” Ujar kawan yg lainnya.

“ ha….ha……ha….. itu setali tiga uang bung.”

Pembicaraan ini berakhir ketika Mushala dekat kantor mulai berkumandang Ayat Suci pertanda sebentar lagi akan tiba waktu Shalat Juhur, namun kami berusaha menyimpulkan pembicaraan tadi dengan sebijak-bijaknya pendapat.

Pertama, setenang-tenangnya orang kaya, pasti ada rasa ke kuatiran akan keamanan harta bendanya.

Kedua, sebaik-baiknya orang kaya adalah orang kaya yang bermanfaat bagi orang banyak ( bukan hanya orang lingkungan dan keluarganya saja).

Ketiga, sebaik-baiknya orang kaya adalah orang kaya yang tidak menuruti hawa nafsunya.

Keempat, kelima, keenam dst Akhirnya buat kita semua sebaiknya “ Jangan suka melihat keatas memandang kekayaan orang dan menghitung hitung harta orang, syukuri apa yg kita miliki sekarang,…banyak-banyaklah melihat kebawah. Masih banyak orang yg miskin tak berkecukupan….mencari sehari habis sehari, kadang dapat uang kadang tidak makan. Tolonglah mereka…Bantulah mereka….Jangan lah hidup berfoya-foya karena kita tidak tahu mungkin ada tetangga kita yg anaknya menangis karena hari ini kelaparan, mungkin tetangga kita kebingungan karena tdk mampu membiayai sekolah anaknya.

Tulisan ringan ini hanyalah celotehan belaka, tidak bermaksud mengolok-olok orang kayak arena tidak sedikit orang kaya yg rendah hati, tidak sedikit orang kaya yg rajin memberi tanpa mengharap kembali.

Kalo mo tau pendapat saya pengennya yg Pas-Pasan saja, artinya pas mau makan…makanan nya ada, pas perlu kendaraan…kendaraannya ada. Pas perlu uang, uangnya ada….Wassalam

JAJANG MARKONI

No comments: